Selasa, 10 April 2012

Book Review: Jagger: Rebel, Rock Star, Rambler, Rogue


Marc Spitz / Gotham Books
Buku ini memberi kita alasan bagus untuk menyukai Mick Jagger

Apalagi yang bisa ditulis tentang seorang Mick Jagger? Entah berapa judul buku di luar sana yang menulis biografi vokalis The Rolling Stones ini. Buku ini sebetulnya tak menawarkan banyak hal baru -- jika Anda memang penggemar fanatik The Stones yang sudah membaca banyak buku tentang mereka atau tentang Jagger -- tapi, yang membuatnya menarik adalah bagaimana penulis mencoba memahami seperti apa Mick Jagger. Marc Spitz membuka buku ini dengan pertanyaan klasik: Mick Jagger atau Keith Richards? Spitz sepakat dengan anggapan banyak orang, bahwa Richards lebih banyak dipilih. Richards punya citra lebih cool dan lebih rock & roll dibanding Jagger. Salah satu yang menarik adalah bahwa Spitz mengungkapkan apa yang dikatakan Ian Stewart (pemain keyboard The Rolling Stones yang karena tampilannya terlalu biasa lantas diminta jadi additional player padahal ia adalah salah seorang pendiri], Jagger sebenarnya selalu mencari jati diri, dan selama dia belum menemukan jati diri yang sesungguhnya maka selama itu pula The Rolling Stones akan tetap ada. Spitz mengambil satu kejadian di tahun 1969 ketika The Rolling Stones menggelar konser gratis di Altamont yang menewaskan Meredith Hunter setelah ditusuk oleh anggota geng motor Hell’s Angels. Dia membandingkan sikap Keith Richards yang dengan tegas mengancam akan berhenti main jika penonton masih berkelahi, sedangkan Mick Jagger yang hanya bertanya dengan nada agak lembut kepada penonton kenapa mereka berkelahi. Meski di buku ini Spitz mencoba menampilkan Mick Jagger yang di balik kehidupan jet set nya hanyalah pria biasa: rapuh, skeptis, dan tak pernah bisa sepenuhnya mengabdi pada rock & roll, membacanya tetap saja pada akhirnya membuat kita bisa menerima alasan kenapa seorang Mick Jagger layak mendapat pujian yang pantas (dia sering dianggap remeh sebagai musisi maupun penulis lagu). Meski memang ada kesan bahwa buku ini diterbitkan karena memoar Keith Richards yang berjudul Life mendapat banyak pujian -- di situ Richards menyebut alat kelamin Jagger kecil dan membuat ke-duanya bersitegang untuk kesekian kali -- Spitz meyakinkan kita bahwa buku ini bukan buku anti-Keith atau buku yang membela Keith. Dan meski buku ini bukan biografi resmi dari Sir Mick Jagger, gaya penulisan Spitz membuat buku ini setidaknya nyaman untuk dibaca. Buku ini akan jauh lebih menarik lagi dibaca oleh mereka yang belum pernah membaca sedikit pun sejarah The Rolling Stones atau Mick Jagger.

CD Review: The Rain


Jingga Senja Dan Deru Hujan / Nagaswara

Satu lagi album pop rock berkualitas dari band yang masih kuat bertahan.
Mempertahankan eksistensi sebuah band selama bertahun-tahun adalah hal yang sulit, digambarkan dengan kocak sekaligus memilukan oleh Indra Prasta dan Aang Anggoro dalam Komik Cihuy Anak Band. Jingga Senja Dan Deru Hujan adalah album kelima The Rain, band yang mereka bentuk 10 tahun lalu di Yogyakarta dan kini bermukim di Jakarta, dan sekaligus menjawab pertanyaan kenapa mereka masih ada, walau tak pernah menjadi band yang merajai tangga penjualan kaset, CD atau pun RBT. Albumnya dibuka dengan raungan gitar bising oleh Iwan Tanda, dentuman bas Ipul Bahri dan hentakan double pedal oleh Aang pada lagu instrumental “Banzai!”, sebelum bersambung ke “Kini Dan Nanti” di mana Indra mengimbau “Semua yang pernah kau beri pasti terbalaskan nanti, hanya waktu akan membuktikan kini atau nanti”. Ini merupakan lagu paling bising yang pernah mereka buat, sekalian pengecoh karena jika Anda pernah mendengar karya-karya The Rain sebelumnya, Anda bisa membayangkan sisa album ini seperti apa: musik dengan pengaruh kuat alternative rock ’90-an seperti Oasis dan Gin Blossoms, yang diselingi lagu klasik Is Haryanto “Sepanjang Jalan Kenangan” versi mereka. Masih ada lagu-lagu manis seputar cinta yang dikejar dan ditinggalkan, dan pada “Bermain Dengan Hatimu” dan “Perempuan Hujan” Indra masih menjadi ahli dalam bernyanyi dengan melankolis tanpa membuat pendengar ingin mencekiknya. Mereka tidak membuat lagu dengan makna ganda sok nakal, atau tren sesaat lainnya. Mereka hanya membuat musik yang mungkin takkan mengubah dunia, tapi bisa jadi dapat mengubah hari seseorang menjadi lebih cerah. Itulah yang membuat The Rain tetap bertahan: mereka tetap percaya dengan apa yang mereka lakukan, dan dunia musik Indonesia adalah tempat yang lebih baik karena mereka masih ada di dalamnya.

The Rolling Stones Akan Mulai Rekaman Materi Baru


London - Ronnie Wood, gitaris grup legendaris asal Inggris, The Rolling Stones, pada Februari lalu mengungkapkan keinginannya untuk berkumpul lagi dengan rekan-rekan satu bandnya.

“Karena kami sudah menjadi sangat individual. Ini hanya masalah sedikit melonggarkan ikatan dan datang bersama-sama lagi sebagai satu unit,” ujar Ronnie kepada Radio Times dalam kesempatan tersebut.

Dan saat diwawancara oleh Mirror pada Senin (9/4) waktu setempat, Ronnie membeberkan bahwa bulan ini ia dan personel The Rolling Stones lainnya akan masuk ke studio untuk mulai mempersiapkan dan merekam materi baru mereka.

“Ini seperti latihan untuk olimpiade dan semacamnya. Anda harus sering berlatih. Dan kami akan segera berlatih untuk itu,” kata Ronnie.

Yang menyebabkan tur konser perayaan ulang tahun ke lima puluh The Rolling Stones diundur juga karena para personel merasa belum siap untuk tampil bersama lagi. Gitaris Keith Richards saat diwawancara Rolling Stone, mengungkapkan hal tersebut.

“Pada dasarnya, kami hanya belum siap,” imbuhnya saat itu.

Beady Eye Akhirnya Akan Mainkan Lagu Oasis di Tur Musim Panas Ini


“Membutuhkan keberanian lebih untuk tidak memainkan lagu-lagu Oasis. Saya belum merindukan lagu-lagu tersebut, tetapi kami akan memainkannya pada tur berikutnya,” kalimat tersebut diucapkan oleh mantan vokalis Oasis, Liam Gallagher tahun lalu kepada LA Weekly.

Ternyata ia tidak membual, Juli mendatang, band yang digawanginya saat ini, Beady Eye, dipastikan akan membawakan lagu-lagu milik Oasis.

“Kami akan melakukannya di Fuji (Rock) Festival di Jepang, yang akan diselenggarakan bulan Juli. Dan kami akan membawakan lagu-lagu Oasis untuk orang-orang yang terganggu karenanya,” ujar Liam saat diwawancara oleh XFM.

Ia kemudian melanjutkan, “Waktunya adalah saat ini, tidak diragukan lagi. Kami selalu ingin melakukannya, tapi kami pikir album Beady Eye perlu berdiri sendiri dahulu. Kami telah melakukan pertunjukkan yang bagus, kami juga telah melakukan pertunjukkan yang brengsek. Dan kini waktunya untuk membawakannya.”

Liam juga merasa bahwa para penggemar Oasis terpecah menjadi dua: satu sisi mendukung kakak kandungnya, Noel Gallagher, sisi lainnya mendukung dirinya.
“Jika orang-orang tidak suka, go to the bar or fuck off. Tetapi jika mereka menyukainya, mari melompat bersama-sama, let’s have a good time.”

99 Sampul Album Indonesia Terbaik


Demikian tulis David Howells, seorang tokoh perupa dalam buku The Album Cover (penerbit St. Martin Press 1984).

Harus kita akui bahwa ada bobot yang menyeruak dalam sampul yang digarap oleh para perancang grafis. Bobot itu tak berlebihan jika kita anggap setara dengan tren musik yang merebak di era-era tertentu. Artinya, rancangan sampul album tak berjalan sendirian tanpa terkait dengan pencapaian industri musik itu sendiri. Seni aplikasi maupun pengembangan gayanya bisa ditelisik dari kiprah perancang grafis yang berpengaruh di era-era tersebut.

Mulai dari Alex Steinweiss yang memelopori kemasan album pada akhir era '30-an. Dan pada era '40-an, Stenweiss merancang standarisasi sampul album untuk piringan hitam berukuran 30x30 cm. Di era '50-an muncul sosok seperti Reid Miles dan David Stone Martin. Di era '60-an ada Carl Schenkel dan Rick Griffin. Lalu di era '70-an ada nama-nama tersohor mulai dari Andy Warhol, Roger Dean hingga Hipgnosis. Di era '80-an ada Peter Saville. Di era '90-an ada David James, Carlos Segura dan Robert Fisher.

Dalam perjalanannya, rancangan sampul album sudah pasti memuat pergeseran - pergeseran mulai dari paradigm cultura hingga gaya desain, dari era satu ke era lainnya. Di Indonesia sendiri ketika industri musik mulai menggeliat di paruh era '50-an dengan munculnya perekam-perekam lokal seperti Irama dan Lokananta, kreativitas seni menggarap sampul album pun muncul berbarengan meski belum disadari secara serius.

Antara era '50-an hingga 60-an muncul beberapa nama yang merancang desain grafis album-album Indonesia dalam format vinyl atau piringan hitam, seperti Imam Kartolo, Pandji Kamal, Handiyanto, Sjamsuddin, Jan Mintaraga, Djoko Prass, Sugandhi dan beberapa lainnya.

Patut disayangkan tak semua sampul album menuliskan kredit untuk perancang grafis. Untuk kepentingan apresiasi dan dokumentasi, hal tersebut jelas sangat mengganggu. Kemungkinan tak tercantumnya nama perancang grafis dalam sampul album karena posisi ini tidak dianggap penting dalam sebuah produksi rekaman.

Di era '70-an, dalam deretan perancang grafis muncul nama-nama seperti Markus Sudjoko, Gauri Nasution, Tara Sutrisno, Firman Ichsan, Samsudin Hardjakusuma, A Kusuma Murad Handoyo, AD Pirous, Ayik Soegeng, Didik Christ dan Lesin. Di era '80-an muncullah Cahyono Abdi hingga Boedi Soesatyo, Di era '90-an muncuk Dik Doank, Jay Subiakto, Dimas Djayadiningrat hingga ke era 2000 ada Tepan Kobain, Tandun, Mayumi Haryoto, Dedidude, Jimi Multhazam, Hendry Foundation, David Tarigan, Wok The Rock, Ryoichie, Republik of Rock, Turi Ismanto dan masih sederet panjang lagi.


Kami di Rolling Stone Indonesia menyempatkan diri untuk mengulas sampul-sampul album yang dirilis dalam industri musik Indonesia dari era '60-an hingga sekarang. Sebanyakan 99 sampul album kami pilih tanpa membuat ranking atau urutan siapa nomor 1 dan siapa nomor 99. Kami menampilkan 99 sampul album Indonesia terbaik menurut kami, berdasarkan abjad dari nama yang masuk dalam daftar ini.

Dibantu oleh Arian Arifin (seniman, vokalis seringai), David Tarigan (seniman, kolektor musik) dan Denny Sakrie, kami berupaya menelisik sejumlah sampul album yang pernah dirilis. Hal yang tak gampang. Bisa jadi ini menjadi sesuatu yang subjektif dan menimbulkan muara perdebatan, tapi kami toh tetap merasa perlu melakukannya selain sebagai upaya dokumentasi, juga termasuk upaya edukasi untuk generasi sekarang dan tentunya sebuah apresiasi. Menurut hemat kami, sebagaimana musik, maka sampul album pun mampu menunjukkan zaman.

Noel Gallagher Akui Kebohongannya Seputar Alasan Oasis Bubar


Setelah digugat oleh vokalis Beady Eye, Liam Gallagher, atas pencemaran nama baik, mantan gitaris Oasis yang kini telah berkarier solo, Noel Gallagher, akhirnya mengaku telah berbohong mengenai beberapa hal detil seputar pecahnya Oasis pada 2009 silam.

Dilansir Guardian.co.uk, melalui webchat dengan penggemar yang berlangsung Senin, 22 Agustus 2011, Noel telah mengakui bahwa adik kandungnya itu memang benar-benar mengidap laryngitis atau radang tenggorokan pada V Festival 2009 yang membuat Oasis batal tampil—bukan karena terlalu mabuk seperti yang telah ia tuduhkan sebelumnya.

“Sebagai catatan, benar bahwa dia didiagnosis laryngitis dan benar dia punya catatan dokter untuk membuktikan hal tersebut,” kata Noel dan kemudian menambahkan, “Kalau dia tersinggung dengan pendapat saya pada hal-hal seperti itu, saya meminta maaf. Tapi ini semua menjadi sangat lucu, sedikit di luar kendali dan tidak keren. Tapi begitulah.”

Dalam wawancara berbeda dengan BBC 6 Music, Noel sempat memastikan ia akan menyanyikan lagu-lagu Oasis pada tur solonya mendatang. Namun, ia tidak lagi melihat lagu-lagu itu sebagai lagu-lagu Oasis. “Saya menulis lagu-lagu itu sendiri. Itu lagu-lagu saya,” katanya.

Beberapa lagu seperti “Supersonic,” “Champagne Supernova” dan “Lila” telah diakui olehnya tidak bisa lagi ia mainkan karena suara Liam dalam lagu-lagu tersebut tidak dapat digantikan. “Betapa memalukan lagu-lagu itu tidak akan pernah terdengar lagi di masa-masa mendatang,” tandasnya.

Senin, 09 April 2012

Tips Gitaris


Mengenal Gitar Dan Notasinya

Papan Nada Gitar
Papan nada gitar atau batang gitar terdiri dari fret atau kotak. Suara atau notasi dihasilkan dengan cara menekan setiap senar gitar dengan jari tangan kiri

Tangga Nada C Pada Papan Nada Gitar
Tangga nada C atau tangga nada diatonik C merupkan urutan nada-nada yang naik turun secara beraturan .
Tangga Nada C ditulis: C-D-E-F-G-A-B-C’-D’-E’-F’-G’-A’-B’-C’'

OKTAF 1 OKATAF II
Keterangan
Cara membunyaikan Notasi C pada fret V:
• Untuk mengakhiri oktaf 1, senar nomor 3 ditekan oleh jari kelingking
• Untuk memulai oktaf II, senar nomor 3 ditekan oleh jari telunjuk

Nama-nama Notasi Pada Senar dan Fret (Kotak) Papan Nada Gitar
Senar dan fret pada papan nada gitar memiliki nada notasi. Notai-notasi tersebut belum mengalami penaikan atau penurunan ½ nada.

Senar 6:(E)-F-G-A-B-C-D-E

Senar 5:(A)-B-C-D-E-F-G-A

Senar 4:(D)-E-F-G-A-B-C-D

Senar 3:(G)-A-B-C-D-E-F-G

Senar 2:(B)-C-D-E-F-G-A-B

Senar 1:(C)-D-E-F-G-A-B-C


Rhytem Giar dan Tabulasinya

Rhytem /Pukulan/Kocokan/Genjrengan
Rhyten nerupakan bunyi yang menunjukan panjang rangkaian nilai notasi yang memiliki jarak yang beraturan(birama) seperti 4/4,3/4,dan2/4.

Tabulasi Rhytem Gitar
Tabualasi rhytem gitar merupakan petunjuk pukulan atau kocokan yang ditulis dalam garis nada, berupa tabulasi not balok yang dilengkapi dengan arah pukulan atau kocokan, yaitu ke bawah atau ke atas.


Mengenal dan Memainkan Akor-akor Gitar

Akor-akor Gitar
Akor adalah kumpulan tiga notasi atau lebih yang digunakan untuk mengiringi lagu atau pernainan musik, dan memiliki banyak jenis. Ada beberapa akor dasar yang harus dikuasi untuk dapat mengiringi lagu.

Akor C
Akor C merupakan akor dasar yang sering digunakan sebagai nada dasar untuk mengiringi lagu atau permainkan musik.

Akor F
Akor F merupakan keluarga akor C, yang terdiri dari akor C-F-G. ada lagu-lagu sederhana yang dapat diiringi ketiga akor tersebut.

Akor G
Akor G merupakan keluarga akor C, yang terdiri dari akor C-F-G. Akor G sering digunakan sebagai akor awalan sebelum masuk akor C.

Akor Dm (D Minor)
Akor Dm merupakan keluarga akor C, yang terdiri dari akor C-Am-Dm-G, dan kembali lagi pada akor C. Banyak lagu yang dapat diiringi oleh rangkaian akor ini.

Akor Em (E Minor)
Akor Em merupakan keluarga akor C yang terdiri dari akor C-Am-Dm-G, dan kembali lagi pada akor C.

Akor Am (A Minor)
Akor Am merupakan akor pararel dan termasuk keluarga akor C yang terdiri dari akor C-Am-F-G, dan kemblai lagi pada akor C.

Akor E
Akor E merupakan keluarga akor Am, yang terdiri dari akor Am-E-Dm. Banyak lagu yang dapat diiringi oleh ketiga akor tersebut.

Akor CM7 (C Major Dominant 7)
Akor CM7 atau C Major Dominant 7 artinya tiga notasi akor C, yatiu C-E-G ditambah dengan notasi ke tujuh dalam tangga nada nada C yang belum diturunkan ½ nada (B).akor CM7 memiliki keluarga akor yang sering digunakan untuk mengiringi lagu pada nada dasarnya, yaitu CM7-Dm7-Em7-FM7-G7-Am7.



Akor FM7 (F Major Dominant 7)
Akor FM& atau F Major Dominant 7 artinya tiga notsi akor F, yaitu F-A-C ditambah dengan notasi ke 7 dalam tangga nada F yang belum diturunkan ½ nada (E).
Pada nada tangga nada F,akor FM7 adalah keluarga akor CM7yaitu CM7-Dm7-Em7-FM7-G7-Am7.

Akor Dm 7 (D Minor Dominant septime 7)
Akor Dm 7 atau D Minor Dominanta septime 7 artinya tiga notasi akor Dm, yaitu D-F-A ditambah dengan notasi ke 7 dalam tangga nada D yang diturunkan ½ nada, dari C# menjadi C, sehingga notasi akornya menjadi D-F-A-C. Akor Dm7 adalah rangkaian keluarga akor CM7-Dm7-Em7-FM7-G7-Am7.

Akor G 7 (G Dominant Septime 7)
Akor G7 atau G Dominant Septime 7 artinya tiga notasi akor G, yaitu G-B-D ditambah dengan notasi ke 7 dari akor G yang diturunkan ½ nada dari F# manjadi Fm sehingga notasi akornya menjadi G-B-D-F. Akor G7 sering digunakan sebagai akor awawlan sebelum masuk akor C.

Akor Am7 (A Minor Dominant Septime 7)
Akor Am7 atau A Minor Dominant Septime 7 artinya tiga notasi akor Am, yaitu A-C-E ditambah dengan notasi ke 7 dalam tangga nada A yang diturunkan ½ nada dari G# menjadi G, sehingga notasi akornya menjadi A-C-E-G. Akor Am7 adalah rangkain keluarga akor CM7, yaitu CM7-Dm7-Em7-FM7-G7-Am7.

Akor Em7 (E Minor Dominant Septime7)
Akor Em7 atau E Minor Dominant Septime 7 artinya tiga notasi akor Em, yaitu E-G-B ditambah dengan notasi ke 7 dalam tangga nada E yang diturunkan ½ nada dari D# menjadi D, sehingga notasi akor menjadi E-G-B-D. Akor Em7 adalah rangkaian keluarga akor AM7-Dm7-Em7-FM7-G7-Am7-.

Akor C7 (C Dominant Septime 7)
Akor C7 atau C Dominant Septime 7 artinya tiga notasi akor C, yaitu C-E-G ditambah denga notasi ke 7 dalam tangga nada C yang sudah diturunkan ½ nada dari B menjadi BЬ, sehingga akornya menjadi C-E-G-BЬ. Akor C7 sering digunakan sebagai jembatan akor dari akor C menjadi akor F -C-C7-F).