Selasa, 10 April 2012
CD Review: The Rain
Jingga Senja Dan Deru Hujan / Nagaswara
Satu lagi album pop rock berkualitas dari band yang masih kuat bertahan.
Mempertahankan eksistensi sebuah band selama bertahun-tahun adalah hal yang sulit, digambarkan dengan kocak sekaligus memilukan oleh Indra Prasta dan Aang Anggoro dalam Komik Cihuy Anak Band. Jingga Senja Dan Deru Hujan adalah album kelima The Rain, band yang mereka bentuk 10 tahun lalu di Yogyakarta dan kini bermukim di Jakarta, dan sekaligus menjawab pertanyaan kenapa mereka masih ada, walau tak pernah menjadi band yang merajai tangga penjualan kaset, CD atau pun RBT. Albumnya dibuka dengan raungan gitar bising oleh Iwan Tanda, dentuman bas Ipul Bahri dan hentakan double pedal oleh Aang pada lagu instrumental “Banzai!”, sebelum bersambung ke “Kini Dan Nanti” di mana Indra mengimbau “Semua yang pernah kau beri pasti terbalaskan nanti, hanya waktu akan membuktikan kini atau nanti”. Ini merupakan lagu paling bising yang pernah mereka buat, sekalian pengecoh karena jika Anda pernah mendengar karya-karya The Rain sebelumnya, Anda bisa membayangkan sisa album ini seperti apa: musik dengan pengaruh kuat alternative rock ’90-an seperti Oasis dan Gin Blossoms, yang diselingi lagu klasik Is Haryanto “Sepanjang Jalan Kenangan” versi mereka. Masih ada lagu-lagu manis seputar cinta yang dikejar dan ditinggalkan, dan pada “Bermain Dengan Hatimu” dan “Perempuan Hujan” Indra masih menjadi ahli dalam bernyanyi dengan melankolis tanpa membuat pendengar ingin mencekiknya. Mereka tidak membuat lagu dengan makna ganda sok nakal, atau tren sesaat lainnya. Mereka hanya membuat musik yang mungkin takkan mengubah dunia, tapi bisa jadi dapat mengubah hari seseorang menjadi lebih cerah. Itulah yang membuat The Rain tetap bertahan: mereka tetap percaya dengan apa yang mereka lakukan, dan dunia musik Indonesia adalah tempat yang lebih baik karena mereka masih ada di dalamnya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar